PANDUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KORP PELAJAR PUTRI
Hasil Rakornas di Sidoarjo 06-07 Oktober 2012
PANDUAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KORP PELAJAR
PUTRI (KPP)
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar
Belakang
Korp Pelajar Putri (KPP) adalah wadah bagi kader IPPNU untuk mengembangkan
kreatifitas dan sekaligus mengabdikan diri dalam memantapkan nilai-nilai
keagamaan dan kebangsaan.
Sebagai salah satu ujung tombak dalam pergerakan IPPNU, KPP diharapkan
mampu menjadi motor utama perekrutan potensi kader IPPNU yang belum tergarap
secara organisatoris maupun sebaliknya. KPP juga diharapkan akan menjadi salah
satu pendukung utama dalam segala kreatifitas kegiatan IPPNU agar eksistensi
organisasi selalu bergerak positif, sehingga terjadi penguatan IPPNU di segala
bidang.
Kaderisasi di lingkungan IPPNU secara umum dan KPP khususnya, merupakan
kunci hidup kesinambungan organisasi untuk menumbuhkan kader yang tangguh dan
berkomitmen tinggi terhadap ideologi, menumbuhkan cita-cita dan komitmen
organisasi serta sanggup mengemban estafet kepemimpinan dengan arif.
I.2 Maksud
Panduan Diklat dimaksudkan sebagai
seperangkat aturan yang menjadi pedoman bagi anggota KPP di semua tingkatan
untuk merencanakan, mengorganisir, mengolah, dan melaksanakan seluruh program
diklat secara teratur, efektif, dan berkualitas.
I.3. Tujuan
Pedoman Diklat KPP bertujuan untuk:
1.
menyediakan ketentuan umum bagi
penyelenggaraan program Diklat.
2.
menjamin penyelenggaraan program diklat
yang efektif dan berkualitas di semua tingkat kepengurusan.
I.3 Target
- Terwujudnya kader Korp Pelajar Putri (KPP) yang memiliki kualitas tinggi, mampu mengembangkan kreatifitas dan mempunyai keahlian dalam setiap pengabdiannya.
- Membangun kader yang mempunyai watak kebersamaan serta memiliki dedikasi dan disiplin yang tinggi.
- Membentuk kader yang peka terhadap berbagai persoalan bangsa dan meningkatkan kesadaran cinta tanah air.
- Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan secara terarah dan berkesinambungan.
BAB II
TAHAPAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KORP PELAJAR
PUTRI
II.1. Pendidikan dan Pelatihan Pertama (DIKLATAMA)
b.
Pengertian;
Diklatama adalah
Pendidikan dan Pelatihan yang memiliki sasaran untuk memperkenalkan IPPNU secara
umum dan KPP khususnya kepada calon anggota baru KPP untuk menjadi anggota
KPP-IPPNU secara syah, sekaligus membangun komitmen dan watak kader dalam
kebersamaannya membangun Bangsa.
c.
Tujuan;
Tujuan umum pelaksanaan DIKLATAMA adalah sebagai gerbang awal
pengenalan organisasi IPPNU, dan KPP sebagai Lembaga semi otonomnya kepada
calon anggota, serta secara resmi merupakan proses untuk menjadi anggota IPPNU.
Tujuan khusus pelaksanaan DIKLATAMA adalah
1. Menumbuhkan
kesadaran berorganisasi, dan menyakini bahwa KPP-IPPNU merupakan pilihan
berorganisasi yang tepat sebagai sarana perjuangan.
2.
Memahami ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah dan Ke-NU-an.
3.
Menambah wacana tentang konstitusi dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
4.
Menambah pengetahuan dan
keterampilan dalam proses pengabdian terhadap lingkungan dan masyarakat.
5.
Menumbuhkan jiwa kepemimpinan.
d.
Target
1.
Menjadi anggota resmi IPPNU
2.
Membentuk anggota yang faham tentang hubungan IPPNU dengan
KPP, NU dan Badan Otonom serta lembaga di bawah naungan NU.
3.
Membentuk anggota yang faham nilai keislaman yang berwawasan
Ahlussunnah Wal Jama’ah.
4.
Membentuk kader yang berwawasan kebangsaan.
5.
Membentuk anggota yang mempunyai kesadaran tinggi akan pentingnya
berorganisasi.
e.
Penyelenggara
1.
Dewan Koordinator Cabang, atau
2.
Dewan Koordinator Anak Cabang atas persetujuan DKC
f.
Syarat Peserta
1.
Anggota IPPNU dan calon anggota IPPNU
2.
Usia 12-30 tahun
3.
Sehat Jasmani dan Rohani
4.
Patuh dan taat pada peraturan Lembaga
KPP
5.
Sekurang-kurangnya diikuti oleh 15 orang
g.
Materi Diklatama;
1.
Konstitusi Negara (Pancasila dan UUD
1945) :
a. Pengertian
b. Penjelasan Makna konstitusi negara
2.
Aswaja :
a.
Sejarah kelahiran Aswaja dan
perkembangannya di Indonesia
b.
Prinsip-prinsip sikap aswaja yaitu
tasawuh, tatsamuh, tawazun dan amar ma’ruf nahi munkar.
c.
Pengertian dan dalil-dalil yang menjadi
rujukan aswaja
d.
Peran wali songo dalam perkembangan
Islam di Indonesia
3.
Ke-NU-an
a.
Sejarah kelahiran NU dan perkembangannya
b.
Bentuk dan sistem organisasi NU (Tujuan,
kepemimpinan, keanggotaan dan pangkat organisasi)
c.
Pengertian dan Kedudukan Ulama dalam NU
d.
Faktor-faktor dominan NU yaitu faktor
kepemimpinan dan keanggotaan NU serta faktor keagamaan NU
4.
Ke-IPPNU-an
a.
Latar belakang sejarah kelahiran IPPNU
b.
Perjalanan IPPNU dari masa ke masa
c.
PD/PRT (sifat, fungsi, azas, aqidah,
tujuan organisasi, lambang organisasi)
d.
Posisi dan peran IPPNU dalam konteks
kepelajaran dan konteks kemasyarakatan
e.
Hubungan IPPNU dengan NU maupun ormas
lain
f.
Citra diri NU
5.
Ke-KPP-an
- Sejarah KPP
- Pengertian KPP
- Peraturan Lembaga / manajemen keorganisasian KPP
6.
Kepemimpinan
- Pengertian kepemimpinan
- Macam-macam kepemimpinan
- Teori munculnya pemimpin di masyarakat
7.
Keorganisasian
- Pengertian Organisasi
- Fungsi Organisasi
- Jenis Organisasi
- Management pengelolaan organisasi
8.
Pelatihan Baris-Berbaris (PBB)
- PBB dasar
9.
Kesehatan
- Pertolongan Pertama : Dasar Pertolongan Pertama (PP)
- Perawatan Keluarga :
- Dasar-dasar
perawatan keluarga (PK)
- Merawat diri
- Merawat orang sakit di rumah
10. Searh
dan Resque (SAR) : Dasar-dasar SAR
11. Beladiri
: Dasar-dasar Beladiri
12. Mountainering
dan Pionering
- Berjalan di atas seutas tali
- Meluncur
II.2. Pendidikan
dan Pelatihan Madya (DIKLATMAD)
a.
Pengertian
Diklatmad adalah
pendidikan dan latihan yang memiliki sasaran untuk meningkatkan kualitas kader
IPPNU secara umum dan KPP khususnya kepada para anggota yang pernah
melaksanakan tugas KPP dan memperkokoh
komitmen kader dalam kebersamaannya membangun bangsa.
b.
Tujuan
Tujuan umum: Membentuk karakter kader yang
berpegang teguh pada ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah, dan memiliki kepekaan
sosial yang tinggi.
Tujuan khusus:
1.
Menambah wacana dan membentuk watak pengabdian terhadap
lingkungan dan masyarakat.
2.
Menambah wacana dan membentuk watak dengan mengembangkan
nilai-nilai pengabdian kepada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
3.
Menambah wacana tentang konstitusi serta kehidupan berbangsa
dan bernegara serta kegiatan bela diri.
4.
Mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang Ahlussunnah Wal
Jama’ah.
5.
Mengembangkan pengetahuan dan wacana tentang Korp Kepanduan Putri (KPP).
6.
Mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang dinamika IPPNU.
7.
Mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang manajerial KPP.
c.
Target
1.
menghasilkan kader-kader yang memiliki integritas kepribadian
berwawasan luas, kritis, serta mampu mengembangkan organisasi.
2.
menghasilkan kader-kader yang militan,
disiplin, dan memiliki rasa kebersamaan yang tinggi.
3.
menghasilkan kader-kader yang berwawasan
luas dalam bidang lingkungan alam, kepanduan, dan kesehatan.
d.
Penyelenggara
1. Dewan Koordinasi Wilayah (DKW)
2. Dewan Koordinasi Cabang (DKC) atas
persetujuan wilayah.
e.
Peserta
1.
Menunjukkan sertifikat Diklatama.
2.
Usia 17-30 tahun.
3.
Sehat jasmani dan rohani.
4.
Patuh dan taat pada Peraturan lembaga KPP dan organisasi
IPPNU.
f.
Materi Diklatmad :
Materi Diklatmad meliputi
:
1.
Konstitusi Negara (Pancasila dan UUD
1945)
a.
Pendalaman makna yang terkandung dalam
konstitusi negara
2.
Ke-KPP-an
a.
Penjabaran peraturan lembaga
b.
Penjabaran 3 bidang KPP sesuai dengan potensi lokal / wilayah
masing-masing
3.
PBB : Tata Upacara
4.
SAR : Evakuasi korban
5.
Kesehatan :
a.
PP : Korban Patah Tulang dan terbakar
b.
PK : Perawatan Bayi dan gejala penyakit
6.
Mountainering dan Pionering
a.
Naik dan turun tebing
b.
Merayap di atas tali
c.
survival
7.
Pembangunan Daerah.
8.
Perencanaan Program KPP sesuai dengan kondisi masing-masing
daerah.
9.
Komunikasi :
a.
Pengertian dan tujuan komunikasi
b.
Komponen-komponen komunikasi
c.
Bagaimana menciptakan komunikasi yang
produktif
d.
Etika komunikasi
e.
Keprotokolan
10. Kepemimpinan.
a.
Sosok dan citra diri seorang pemimpin
b.
Peran dan Tanggung jawab pemimpin
11. Kerjasama
a.
Pengertian dan tujuan kerjasama
b.
Bentuk-bentuk kerjasama
c.
Etika kerjasama
12. Tehnik Diskusi dan
Persidangan.
a.
Pengertian, tujuan dan macam-macam diskusi
b.
Etika diskusi dan persidangan
c.
Perangkat dan teknik diskusi dan
persidangan
d.
Teknik menciptakan diskusi yang
produktif
13. Latihan
Bela Diri.
II.3 Pendidikan
dan Pelatihan Nasional (DIKLATNAS)
a.
Pengertian
Diklatnas adalah
pendidikan dan latihan yang memiliki sasaran untuk memantapkan kader IPPNU
secara umum dan KPP khususnya ditingkat Wilayah dan Nasioanal agar kader KPP
dapat maksimal dalam pengabdiaannya terhadap pembelaan Bangsa dan Negara. Dalam
pendidikan dan latihan Nasional ini akan dispesifikasikan dalam bidang
ke-pecinta alaman, Kepanduan dan Kesehatan.
b.
Tujuan Diklatnas KPP;
Tujuan Umum:
Membentuk
kader yang mampu mengelola dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan
keorganisasian dan kebangsaan.
Tujuan Khusus:
1.
Memantapkan sikap dan watak sekaligus pejuang dalam
pengabdian terhadap lingkungan dan masyarakat.
2.
Memantapkan sikap dan watak sekaligus pejuang dalam
mengembangkan nilai-nilai pengabdian kepada kegiatan-kegiatan kemanusiaan.
3.
Memantapkan sikap dan watak sekaligus pejuang dalam
konstitusi serta kehidupan berbangsa dan bernegara serta kegiatan bela Negara.
4.
Memantapkan sikap dan watak sekaligus pejuang dalam
pergerakan IPPNU di masa depan.
5.
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang kemajuan manajeria
KPP.
c.
Target
Terbentuknya
kader yang mampu merancang dan mengelola organisasi secara optimal
d.
Peserta Diklatnas KPP;
1.
Menunjukkan sertifikat Diklatmad.
2.
Usia 20-30 tahun.
3.
Sehat jasmani dan rohani.
4.
Patuh dan taat pada Peraturan lembaga KPP dan organisasi
IPPNU
e.
Penyelenggara
1.
Dewan Koordinasi Nasional
2.
Dewan Koordinasi Wilayah atas persetujuan DKN.
f.
Materi Diklatnas :
Materi Diklatnas meliputi
:
1.
Aplikasi Konstitusi Negara (Pancasila
dan UUD 1945).
2.
Wawasan Kebangsaan
3.
Ke- KPP –an
-
Problem Solving 3 bidang KPP
-
Membangun kepekaan nasional terhadap 3 bidang KPP
4.
Peraturan Baris Berbaris (PBB)
- Gerakan Fariasi PBB
5.
Kesehatan
-
PK : Pengenalan gejala penyakit resiko tingg
- Perkampungan Darurat
6.
Lingkungan Alam
- Pelestarian ekosistem alam.
7.
Latihan Bela Negara.
8.
Kepemimpinan.
II.4. Waktu Pendidikan dan Latihan
(ditulis di masing-masing)
1.
Diklatama : 4-5 hari
2.
Diklatmad : 4-6 hari
3.
Diklatnas : 4-6 hari
II.5. Tanda Lulus
Tanda lulus
diberikan berupa sertifikat.
II.6. Pendidikan
dan Pelatihan Khusus
Disamping
pendidikan diatas, maka ada beberapa diklat yang dapat diselenggarakan dalam
waktu-waktu khusus jika diperlukan, yaitu:
1.
Diklat calon pelatih.
2.
Diklat bela diri.
3.
Diklat advokasi dan lingkungan hidup.
II.7. Pendekatan Latihan
- Pendekatan Latihan Partisipatif
Pendekatan Latihan
Partisipatif adalah salah satu bentuk pendekatan proses belajar mengajar yang
melibatkan peserta secara aktif dan dinamis. Dalam hal ini latihan diarahkan
pada proses membantu peserta agar terlatih dalam rangka mengembangkan potensi
yang dimilikinya. Latihan merupakan laboratorium informasi sehingga informasi
dan peristiwa yang ditangkap kemudian direfleksikan peserta oleh peserta untuk
diproses menjadi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibentuknya.
- Pendekatan Humanistik
Pendekatan
Humanistik adalah sintesadari pendekatan pedagogy, dengan pengertian :
a.
Sumber belajar adalah pengalaman peserta
itu sendiri,
b.
Perencanaan materi latihan dipusatkan
oleh peserta,
c.
Belajar dipandang sebagai pemahaman
masalah dan membulatkan pengetahuan serta pengalaman dengan informasi dan nara
sumber atau pelatih.
II.8. Metode Latihan
1.
Metode Ceramah
Metode ceramah adalah
penyampaian informasi yang sifatnya
searah, penceramah memberikan keterangan dan peserta mendengarkan.
2.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah
suatu cara penyampaian materi, dimana terjadi percakapan tentang suatu topik
pembahasan dan ada saling koreksi diantara peserta.
3.
Metode Diskusi Kelompok
Metode diskusi kelompok
adalah suatu jenis diskusi dimana peserta diskusi itu hanyalah
berkelompok-kelompok (antara 4-7) orang.
4.
Metode Curah Pendapat (brainstorming)
Brainstorming adalah suatu
bentuk diskusi dimana prosesnya adalah satu orang atau pelatih memberikan
permasalahn dan peserta yang lain memberikan ide-ide baru tanpa diberi komentar
dan dilakukan secara bebas dan sopan.
5.
Metode Bermain (role playing)
Role playing adalah suatu
kegiatan tertentu yang dirancang dengan yang diambil dari peserta latihan.
6.
Metode Metaplan
Metode metaplan adalah
diskusi dengan memakai papan planel dan tidak banyak menggunakan lisan
melainkan ungkapan peserta melalui tulisan untuk kemudian di klasifikasikan
dengan aspek-aspek yang bersesuaian.
7.
Metode Study Kasus
Metode study kasus adalah
bentuk diskusi dengan suatu kasus yang nyata.
8.
Simulasi metode (game/ permainan)
Simulasi metode adalah
menciptakan suasana tertentu dari kenyataan hidup yang sesungguhnya dalam
bentuk permainan melalui instrument tertentu.
9.
Diskusi Refleksi
Diskusi refleksi adalah
merupakan diskusi secara spontan/ bebas untuk mengutarakan pengalaman dan
pendapatnya.
10. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah
merupakan metode peragaan dimana peserta mempraktekkan sesuatu yang telah direncanakan.
14. Metode Angket/ Kuis
Metode angket/ kuis adalah
pengamatan dalam bentuk tertulis.
15. Metode Praktek Kerja
Metode prakak kerja adalah
mempraktekkan sesuatu dalam wujud kerja
lapangan.
14. Metode Observasi
Metode observasi adalah
mengamati sesuatu secara langsung ke lapangan.
II.9. Materi
a.
Materi Dasar
1.
Konstitusi Negara (Pancasila dan UUD
1945)
2.
Aswaja
3.
Ke-NU-an
4.
Ke-IPPNU-an
5.
Ke- KPP -an
6.
Lingkungan Alam (Bahari, Dirgantaara,Wanabakti, Bakti Husada
dan Bayangkara)
7.
Kesehatan
b.
Materi Penunjang
1.
Manajemen Organisasi
2.
Komunikasi dan Kerjasama
3.
Komunikasi Massa
4.
Kepemimpinan dan Kedisiplinan
5.
Kewiraan
6.
Persatuan Baris-Berbaris
7.
Latihan Bela Diri
8.
Pengembangan Daerah
9.
Wawasan Nusantara
10. Wawasan Internasional
11. Analisa Realita
c.
Materi Evaluasi
1.
Kesepakatan Latihan
2.
Bina Suasana
3.
Analisa Diri
4.
Evaluasi Pre Test dan Post Test
II.10. Media Latihan
Untuk
menjadikan pelatihan menarik dan diminati, maka pada proses latihan perlu
dilengkapi dengan media latihan yang cukup memadai antara lain :
1.
Papan tulis/ white Board
2.
Kapur Tulis
3.
Spidol Kecil dan Spidol Besar
4.
Kertas Plano
5.
OHP
6.
Alat-alat penunjang latihan lainnya
II.11. Evaluasi Latihan
1.
Prinsip-prinsip evaluasi
Sebelum evaluasi
Latihan perlu
dipahami beberapa prinsip dasar evaluasi, antara lain :
a.
Evaluasi dan latihan partisipatif
merupakan bagian integral proses belajar dari semua pihak yang terlibat
terutama bagi peserta latihan, pelatih dan penyelenggara latihan.
b.
Evaluasi merupakan bagian integral
proses belajar, arahan evaluasi adalah perbaikan.
c.
Evaluasi arahan demi perbaikan dan
demi pertanggungjawaban, maka pelaksanaannya dapat dilakukan dengan secara
timbale balik.
d.
Evaluasi dilaksanakan secara
berkala, maksudnya jika ada penyimpangan yang merugikan segera dapat dikoreksi
dan diperbaiki.
e.
Pada dasarnya evaluasi dilaksanakan
baik pada tahap pra latiahan, tahap pelaksanaan, dan tahap pasca latihan.
2.
Manfaat Evaluasi
Evaluasi memberikan
kontribusi dan manfaat yang besar bagi sebuah latihan, adapun manfaatnya itu
adalah :
a.
Sebagai masukan bagi penyempurnaan pelaksanaan latihan dimasa
yang akan dating.
b.
Sebagai masukan bagi proses latihan yang sedang berlangsung.
c.
Untuk menyajikan fakta tentang tingkat keberhasilan latihan
kepada berbagai pihak dalam rangka memberikan pertanggungjawaban terhadap
pelaksanaan latihan.
3.
Tujuan Evaluasi
Selama kurun waktu
latihan, evaluasi dilaksanakan berulang-ulang kali untuk berbagai tujuan.
Dengan demikian setiap kali melaksanakan evaluasi pada dasarnya mempunyai
tujuan-tujuan sendiri-sendiri. Tetapi secara umum dapatlah dikatakan bahwa
tujuan evaluasi latihan adalah :
a.
Untuk mengetahui tingkat perubahan sikap serta tingkah laku peserta
latihan.
b.
Untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
latihan.
4.
Sasaran Evaluasi
a.
Prestasi Belajar, peserta dengan titik berat pada
perkembangan sikap tingkah laku, pengetahuan dan keterampilan.
b.
Efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
latihan.
BAB III
TEKNIS
PENYELENGGARAAN LATIHAN
Teknis
penyelenggaraan latihan adalah serangkaian kegiatan suatu latihan sejak
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pelaporannya. Teknis penyelenggaraan
suatu latihan ini dikelompokkan menjadi tiga tahap yaitu :
1.
Tahap Pra-latihan
Hal-hal yang dilakukan
pada tahap ini adalah :
a.
Analisis Kebutuhan Latihan
b.
Konsultasi dengan pengurus/ pimpinan
c.
Pembentukan tim pelatih
d.
Pembentukan panitia pelaksana
e.
Pembentukan kerangka acuan/ proyek proposal
f.
Pertemuan/ rapat tim pelatih
g.
Persiapan teknis
h.
Pendaftaran peserta
2.
Tahap Pelaksanaan Latihan
a.
Peserta
b.
Acara pembukaan
c.
Pengaturan ruangan
d.
Masalah-masalah yang timbul menjelang/selama latihan
berlangsung.
e.
Acara penutupan
f.
Persiapan meninggalkan arena latihan
3.
Tahap pasca (tindak lanjut)
Dengan selesainya latihan
bukan berarti selesai pula tugasnya, langkah-langkah yang harus dilakukan
adalah :
a.
Panitia pelaksana memberikan laporan
selengkapnya kepada pimpinan organisasi.
b.
Laporan tim pelatih
c.
Tindak lanjut
BAB IV
PENUTUP
Hal-hal yang belum
sempurna diatas akan diatur melalui buku pengkaderan Lembaga Korp Kepanduan
Putri (L-KPP)
Ditetapkan
di Sidoarjo …… 1433 H
7 Oktober 2012 M
PIMPINAN SIDANG
RAKORNAS 1 KKP
Khopiptul Laili
Ketua
|
Luki Lestari
Sekretaris
|
0 comments:
Posting Komentar