3 Nov 2014

PERATURAN ORGANISASI KPP 2012

PERATURAN ORGANISASI KORP PELAJAR PUTRI
Hasil Rakornas di Sidoarjo 06-07 Oktober  2012



PERATURAN ORGANISASI KORP PELAJAR PUTRI

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Lembaga Korp Kepanduan Putri (L-KKP) merupakan lembaga yang dibentuk berdasarkan keputusan Konbes I IPNU-IPPNU pada tanggal 28 Oktober 1964 di Pekalongan-Jawa Tengah. Pada awal terbentuknya lembaga ini bernama CBP-wati yang merupakan wadah bagi pemuda dan pelajar NU untuk mengokohkan barisan dalam dalam mengimbangi munculnya berbagai barisan yang berkibar dari panji-panji komunis. Dalam perjalanannya CBP-wati ini mnegalami stagnasi dan selanjutnya diputuskan dalam amanat Kongres XII IPPNU di Makasar-Sulawesi Selatan dengan perubahan nama menjadi Korp Kepanduan Putri (KKP) yang kemudian untuk pengukuhannya ditetapkan dalam Kongres XIII IPPNU di Surabaya-Jawa Timur. Kemudian pada Konbes IPPNU dan Rakornas KKP pada tanggal 6-7 Oktober 2012 di Sidoarjo, ditetapkan KKP berubah menjadi KPP (Korp Pelajar Putri). Dan dikukuhkan pada Kongress IPPNU XIV di Palembang.
KPP ini merupakan wadah bagi calon anggota dan kader IPPNU untuk mengembangkan potensid dan kreatifitasnya dengan tetap berpegang teguh pada ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah yang berdasarkan pada nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. KKP ini adalah merupakan ujung tombak bagi pergerakan IPPNU kedepan.
Sebagai salah satu ujung tombak dalam pergerakan IPPNU, KPP diharapkan mampu menjadi monitor utama perekrutan kader yang belum tergarap maksimal secara organisatoris. Dan diharapkan juga akan menjadi salah satu pendukung utama aktifitas IPPNU agar eksistensi organisasi selalu bergerak positif, sehingga terjadi penguatan organisasi disegala bidang.
Untuk mewujudkan visi dan misi organisasi, KKP lahir kembali dengan perubahan yang disesuaikan dinamika dan kebutuhan organisasi di masyarakat. Dari CBP-wati yang berorientasi pada perlawanan terhadap gerakan komunis, menjadi Korp Kepanduan Putri pada Kongres XII IPPNU, dan Korp Pelajar Putri pada Konbes IPPNU di Jakarta yang lebih ditekankan pada terbentuknya kader IPPNU yang memiliki kreatifitas, sportifitas dan kedisiplinan.

I.2. Dasar Hukum
Dasar hukum Lembaga Korp Pelajar Putri (L-KPP) adalah;
1.      Kongres IPPNU XII  di Makasar Sulawesi Selatan pada tanggal 21-24 Maret 1999.
2.      Kongres IPPNU XIII di Surabaya  Jawa Timur pada tanggal 18-21 Juli 2003.
3.      Konbes IPPNU di Medan Sumatera Utara pada tanggal  18-21 Agustus 2005.
4.      Konbes IPPNU di Bogor pada tanggal 30 September - 2 Oktober 2011
5.      Rakornas KKP di Sidoarjo pada tanggal 6-7 Oktober 2012
6.      Kongres IPPNU XIV di Palembang pada tanggal  30 Nopember - 4 Desember 2012


BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN BENTUK
KORP PELAJAR PUTRI

II.1. Visi
Mengoptimalkan potensi dan meningkatkan kualitas kader-kader IPPNU.

II.2. Misi
Berpartisipasi aktif ikut membangun Negara Republlik Indonesia dengan mengibarkan panji-panji NU disetiap pengabdiannya  dalam bidang kepanduan, kesehatann dan sosial kemasyarakatan.

II.3. Tujuan
Wadah untuk melatih diri, memantapkan motivasi  dan mengembangkan kreatifitas dalam meningkatkan SDM dan membangun loyalitas serta mempererat hubungan anggota IPPNU (L-KPP) dengan lingkungan masyarakat.

II.4. Bentuk
Lembaga Korp Pelajar Putri (L-KPP) adalah lembaga semi otonom IPPNU.


BAB III
PENGERTIAN, SASARAN DAN FUNGSI
KORP PELAJAR PUTRI

III.1. Pengertian
Lembaga Korp Pelajar Putri (L-KPP) merupakan suatu lembaga pengembangan SDM  dalam bidang lingkungan alam, sosial kemasyarakatan, dan kesehatan.

III.2. Sasaran
a.       Sasaran anggota :
      Keanggotaan KPP adalah pelajar putri berusia 12-30 tahun yang pernah atau sedang studi di lembaga pendidikan formal maupun  non-formal dan menyetujui serta mematuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan tentang perekrutan anggota KPP.
b.   Sasaran Kegiatan :
      Kegiatan KPP meliputi kegiatan dalam bidang lingkungan alam, sosial kemasyarakatan, dan kesehatan.

III.3. Fungsi
Lembaga Korp Pelajar Putri (L-KPP) berfungsi sebagai :
1.       Merupakan lembaga perekrutan dan pembentuk kader yang berkualitas.
2.       Merupakan pendukung program-program IPPNU dalam rangka pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara.


BAB IV
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
KORP PELAJAR PUTRI

IV.1. Tugas
a.       Melaksanakan kebijakan-kebijakan IPPNU dalam bidang lingkungan alam, sosial kemasyarakatan, dan kesehatan.

IV.2. Tanggung Jawab
a.       Memantapkan dan memelihara keutuhan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan Nahdlatul Ulama (NU)
b.      Memelihara keutuhan Bangsa dan melaksanakan tugas KPP


BAB V
TINGKATAN DAN PERANGKAT LEMBAGA
KORP PELAJAR PUTRI

V.1.  Tingkatan
1.      Dewan Koordinasi Nasional (DKN-KPP) untuk tingkat pusat,
2.      Dewan Koordinasi Wilayah (DKW-KPP) untuk tingkat wilayah.
3.      Dewan Koordinasi Cabang (DKC-KPP) untuk tingkat cabang.
4.      Dewan Koordinasi Anak Cabang (DKAC-KPP) untuk tingkat Anak Cabang dan Komisariat Perguruan Tinggi.
5.      Regu Korp Kepanduan Putri (Regu-KPP) untuk tingkat Ranting, Komisariat Sekolah, dan Komisariat Pondok Pesantren.

V.2. Perangkat Lembaga
a.  Dewan Koorrdinasi Nasional (DKN-KPP)
           1.  Satu (1) orang Komandan Nasional (Danas)
           2.  Tiga (3) orang Wakil Komandan  (Wadan), terdiri atas:
a.       Wakil Komandan Bidang Lingkungan Alam
b.      Wakil Komandan Sosial Kemasyarakatan
c.       Wakil Komandan Bidang Kesehatan
           3.  Satu (1) orang Sekretaris
           4.  Maksimal lima (5) orang anggota perbidang
b.  Dewan Koordinasi Wilayah (DKW-KPP)
1.      Satu (1) orang Komandan Wilayah (Danwil)
2.      Tiga (3) orang Wakil Komandan (Wadan), terdiri atas
a.       Wakil Komandan Bidang Lingkungan Alam
b.      Wakil Komandan Bidang Sosial Kemasyarakatan
c.       Wakil Komandan Bidang Kesehatan
3.   Satu (1) orang sekretaris
4.   Anggota bidang maksimal lima (5) orang

c.   Dewan Koordinasi Cabang (DKC-KPP)
1.      Satu (1) orang Komandan Cabang (Dancab)
2.      Tiga (3) orang Wakil Komandan (Wadan), terdiri atas
a.       Wakil Komandan Bidang Lingkungan Alam
b.      Wakil Komandan Bidang Sosial Kemasyarakatan
c.       Wakil Komandan Bidang Kesehatan
            3.  Satu (1) orang Sekretaris
            4.  Maksimal lima (5) orang perbidang

d.  Dewan Koordinasi Anak Cabang (DKAC-KPP)
1.      Satu (1) orang Komandan Anak Cabang (Danacab).
2.      Tiga (3) orang Wakil Komandan (Wadan), terdiri atas:
a.       Wakil Komandan Bidang Lingkungan Alam
b.       Wakil Komandan Bidang Sosial Kemasyarakatan
c.       Wakil Komandan  bidang Kesehatan
 3.  Satu (1) orang Sekretaris
 4.  Maksimal lima (5) orang perbidang

e.   Regu KPP
1.      Satu (1) orang Komandan Regu (Danru)
2.      Satu (1) orang sekretaris
3.      Minimal Delapan (8) orang anggota regu.


BAB VI
KEANGGOTAAN

V.1. Keanggotaan
1.      Anggota Korp Pelajar Putri (KPP) adalah anggota IPPNU.
2.      Keanggotaan KPP ditetapkan dengan syarat-syarat sebagai berikut :
a.       Sehat jasmani dan rohani.
b.      Telah dinyatakan lulus Diklatama
c.       Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap Ikatan Pelajar Puti Nahdlatul Ulama.

V.2. Hak dan Kewajiban Anggota
a.       Hak Anggota
1.      mengenakan seragam Korp Pelajar Putri (KPP)  dalam menjalankan tugasnya.
2.      mendapatkan pendidikan dan pelatihan dalam upaya meningkatkan prestasi dan kemampuan yang dimilikinya.
3.      mendapatkan penghargaan sesuai dengan prestasi dan pengabdiannya.
a.       Kewajiban anggota
1.      Wajib menta’ati peraturan lembaga.
2.      Wajib menjaga dan menjunjung tinggi nama baik lembaga.
3.      Wajib melaksanakan tugas yang diberikan oleh Komandan selama tidak menyalahi peraturan lembaga


BAB VII
PAKAIAN SERAGAM DAN SUMBER DANA
KORP PELAJAR PUTRI

VII.1. Pakaian seragam Korp Pelajar Putri
Pakaian seragam Korp Kepanduan Putri terdiri atas :
a.       Pakaian Dinas Harian (PDH)
b.      Pakaian Dinas Lapangan (PDL)

VII.2. Pemakaian Badge
      a.   Badge wajib dipakai oleh setiap anggota KPP.
      b.   Selain anggota KPP tidak diperkenankan memakai bet KPP

 VII.3.  Sumber Dana Korp Pelajar Putri
Sumber Dana diperoleh dari :
a.       Kas IPPNU disemua tingkatan.
b.      Bantuan yang halal dan tidak mengikat.


BAB VIII
JENIS-JENISUPACARA
   
  VIII.1. Upacara Pembukaan Kegiatan
a.       Di luar ruangan dengan tata cara sebagai berikut:
·         pemimpin upacara memasuki lapangan, pasukan disiapkan
·         penghormatan dilanjutkan dengan laporan masing-masing Danton
·         pembina upacara memasuki lapangan upacara
·         penghormatan dilanjutkan dengan laporan masing-masing Danton
·         pengibaran bendera merah putih
·         mars IPPNU dan KPP
·         pembacaan pancasila
·         laporan ketua panitia
·         amanah pembina upacara
·         doa
·         lagu “Bagimu Negeri dan Syukur”
·         laporan dilanjutkan penghormatan
·         pembina upacara meninggalkan lapangan
·         pasukan dibubarkan
b.      Di dalam ruangan
·         pembukaan
·         pembacaan ayat suci al-Qur’an
·         menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars IPPNU dan KPP
·         laporan ketua panitia
·         amanah pembina upacara
·         doa
·         lagu “Bagimu Negeri dan Syukur”

   VIII.2. Upacara Penutupan Kegiatan
a.       Di  luar ruangan
·         pemimpin upacara memasuki lapangan, pasukan disiapkan
·         penghormatan dilanjutkan dengan laporan masing-masing Danton
·         pembina upacara memasuki lapangan upacara
·         penghormatan dilanjutkan dengan laporan masing-masing Danton
·         pengibaran bendera merah putih
·         mars IPPNU dan KPP
·         pembacaan pancasila
·         laporan ketua panitia
·         amanah pembina upacara
·         doa
·         lagu “Bagimu Negeri dan Syukur”
·         laporan dilanjutkan penghormatan
·         pembina upacara meninggalkan lapangan
·         pasukan dibubarkan

b.      Di dalam ruangan
·         pembukaan
·         pembacaan ayat suci al-Qur’an
·         menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars IPPNU dan KPP
·         laporan ketua panitia
·         amanah pembina upacara
·         doa
·         lagu “Bagimu Negeri dan Syukur”

   VIII.3. Upacara Apel
·         pasukan disiapkan
·         pemimpin apel memasuki lapangan
·         penghormatan kepada pemimpin apel
·         laporan masing-masing komandan pleton kepada pemimpin apel
·         pembina apel memasuki lapangan upacara
·         penghormatan
·         laporan pemimpin apel
·         amanah pembina apel
·         doa
·         Laporan oleh pemimpin apel kepada pembina apel
·         penghormatan
·         pembina upacara meninggalkan lapangan
·         pasukan dibubarkan

   VIII.4. Upacara Pembaiatan
a.       pasukan disiapkan
b.      Ketua IPPNU pada masing-masing tingkatan memasuki arena pembaiatan
c.       Penghormatan
d.      Laporan oleh komandan
e.       Ketua IPPNU pada masing-masing tingkatan membacakan naskan pembaiatan diikuti oleh anggota KPP
f.       Laporan oleh Komandan
g.       Penghormatan
h.      Pasukan dibubarkan


BAB IX
PERMUSYAWARATAN

Rapat-rapat KPP terdiri dari :
a.       Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dihadiri oleh DKN dan DKW
b.      Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) dihadiri oleh DKW dan DKC
c.       Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) dihadiri oleh DKC dan DKAC
d.      Rapat Koordinasi Anak Cabang (Rakorancab) dihadiri oleh DKAC dan Regu
e.       Rapat Pleno KPP dihadiri oleh seluruh anggota KPP pada masing-masing tingkatan  


BAB X
WEWENANG

a.       Rapat Koordinasi Nasional berwenang menetapkan garis-garis program kerja dan rekomendasi untuk tingkat nasional, dilaksanakan minimal satu kali dalam masa khidmat PP.
b.      Rapat Koordinasi Wilayah  berwenang menetapkan garis-garis program kerja dan rekomendasi untuk tingkat wilayah, dilaksanakan minimal satu kali dalam masa khidmat PW.
c.       Rapat Koordinasi Cabang berwenang menetapkan garis-garis program kerja dan rekomendasi untuk tingkat Cabang, dilaksanakan minimal satu kali dalam masa khidmat PW.
d.      Rapat Koordinasi Anak Cabang berwenang menetapkan garis-garis program kerja dan rekomendasi untuk tingkat Anak Cabang, dilaksanakan minimal satu kali dalam masa khidmat PAC.
e.       Rapat Pleno KPP membahas persoalan lembaga yang bersifat insidentil.


BAB XI
PERUBAHAN DAN PERALIHAN

POA LKPP dapat diubah oleh Rakornas yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari DKW se-Indonesia


BAB XII
PENUTUP

Hal-hal yang belum sempurna akan diatur dan disempurnakan melalui peraturan tambahan Lembaga Korp Pelajar Putri (L-KPP).


Ditetapkan di Sidoarjo, ..... Dzulqo’dah1433 H
7 Oktober 2012 M

PIMPINAN SIDANG
RAKORNAS 1 KKP



Khopiptul Laili
Ketua
Luki Lestari
Sekretaris








0 comments: